Sabtu, 26 Maret 2016

Bahasa Indonesia 2#

1. Proses berfikir ilmiah di kaitkan dengan penalaran, berikut dengan contoh kasusnya
Berpikir ilmiah merupakan sebuah kegiatan yang menggunakan daya pikir yang logis analitis serta kritis. Maka dengan kemampuan berpikirnya manusia bisa mengembangkan pengetahuan, baik ilmu pengetahuan yang bersifat penyempurna dari ilmu pengetahuan sebelumnya ataupun ilmu pengetahuan yang bersifat baru.
Berpikir ilmiah adalah berpikir rasional dan berpikir empiris. Bersifat ilmiah apabila ia mengandung kebenaran secara objektif, karena didukung oleh informasi yang telah teruji kebenarannya dan disajikan secara mendalam, berkat penalaran dan analisa yang tajam.
Dalam membahas pengetahuan ilmiah, kegiatan berfikir belum dapat dimasukkan sebagai bagian dari kegiatan ilmiah, kecuali ia memenuhi beberapa persyaratan tertentu yang disebut sebagai pola fikir. Berfikir dengan mendasarkan pada kerangka fikir tertentu inilah yang disebut sebagai penalaran atau kegiatan berfikir ilmiah. Dengan demikian tidak semua kegiatan berfikir dapat dikategorikan sebagai kegiatan berfikir ilmiah, dan begitu pula kegiatan penalaran atau suatu berfikir ilmiah tidak sama dengan berfikir.
Berikut adalah contoh kasusnya: Ketika adik mengambil sebuah lipstick, seorang kaka langsung berusaha untuk mengambil lipstick dari si adik, karena sang kaka berfikir bahwa sang adik belum cukup umur untuk menggunakan alat make up. Kegiatan berfikir sang kaka belum dapat dikategorikan sebagai kegiatan ilmiah karena hanya mengira-ngira atau mempergunakan perasaan dalam kegiatan berfikirnya. Berbeda dengan seorang mahasiswa sejarah yang dengan sengaja memberikan lipstick kepada anak di bawah umur dalam rangka untuk mengetahui bagaimana sistem reflek si adik mempergunakan lipstick. Mahasiswa memiliki alasan yang jelas yakni ingin mendapatkan pengetahuan tentang kemampuan seorang anak kecil, sehingga memungkinkan kegiatannya disebut berfikir ilmiah. Lalu apa saja yang memungkinkan kegiatan mahasiswa sejarah disebut sebagai berfikir ilmiah karena beberapa sebab:
                 Pertama, perlu dipahami bahwa kegiatan penalaran adalah proses berfikir yang membuahkan sebuah pengetahuan. Selain itu, melalui proses penalaran atau berfikir ilmiah berusaha mendapatkan sebuah kebenaran. Untuk mendapatkan sebuah kebenaran, kegiatan penalaran harus memehuni dua persyaratan penting, yakni logis dan analitis.

2.  Sikap ilmiah yang berhubungan dengan metode ilmiah
Sikap Ilmiah adalah suatu sikap yang menerima pendapat orang lain dengan baik dan benar yang tidak mengenal putus asa serta dengan ketekunan juga keterbukaan.  Sikap ilmiah merupakan sikap yang harus ada pada diri seorang ilmuwan atau akademisi ketika menghadapi persoalan-persoalan ilmiah untuk dapat melalui proses penelitian yang baik dan hasil yang baik pula.  Sikap ilmiah ini perlu dibiasakan dalam berbagai forum ilmiah, misalnya dalam seminar, diskusi, loka karya, sara sehan, dan penulisan karya ilmiah.

Metode Ilmiah didasari oleh adanya sikap ilmiah.  Sikap-sikap ilmiah tersebut meliputi :
1.       Obyektif terhadap fakta. 
2.       Tidak tergesa-gesa mengambil kesimpulan
3.       Berhati terbuka artinya menerima pandangan atau gagasan orang lain.
4.       Tidak mencampur adukkan fakta dengan pendapat.
5.        Bersikap hati-hati.
6.       Sikap ingin menyelidiki atau keingintahuan (couriosity) yang tinggi.
7.       Sikap menghargai karya orang lain.
8.       Sikap tekun.
9.       Sikap berani mempertahankan kebenaran.
10.   Sikap menjangkau ke depan.
Contoh penerapan sikap ilmiah adalah sebagai berikut:
·         Seorang peneliti menemukan bukti pengukuran volume benda 0,0034 m3, maka ia harus Obyektif terhadap fakta mengatakan juga 0,0034m3, padahal seharusnya 0,005m3.

·         Ketika seorang ilmuwan menemukan hasil pengamatan suatu burung mempuyai paruh yang panjang dan lancip, maka dia tidak tergesa-gesa mengambil kesimpulan segera mengatakan semua burung paruhnya panjang dan lancip, sebelum data-datanya cukup kuat mendukung kesimpulan tersebut.

·         Tinggi batang kacang tanah di pot A pada umur lima (5) hari 2 cm, yang di pot B umur lima hari tingginya 6,5 cm. Orang lain mengatakan tanaman kacang tanah pada pot A terlambat pertumbuhannya, pernyataan orang ini merupakan pendapat bukan fakta.

3. Jenis- Karya Tulis
Karya tulis terbagi menjadi tiga jenis diantaranya adalah :
1. Karya tulis ilmiah
Karya tulis ilmiah merupakan hasil pemikiran ilmiah seorang ilmuan (yang berupa hasil pengembangan) yang ingin mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni yang diperoleh melalui kepustakaan, kumpulan pengalaman, penelitian, dan pengetahuan orang lain sebelumnya (Dwiloka, 2005;2).
contohnya seperti :
a)      Skripsi
Skripsi adalah karya ilmiah untuk memenuhi persyaratan mengakhiri studi S-1 dan mencapai gelar sarjana.
b)      Tesis
Tesis adalah tulisan ilmiah yang disusun untuk memenuhi persyaratan menempuh ujian S-2 dan mencapai gelar magister.
c)       Disertasi
Disertasi adalah tulisan ilmiah yang disusun untuk mencapai derajat akademis doktor (S-3).
d)      Makalah
Makalah adalah karya ilmiah yang pembahasanya berdasarka data di lapangan yang bersifat empiris-objektif.biasanya disusun guna memenuhi tugas-tugas mata kuliah.
e)      Proposal penelitian
Proposal penelitain merupakan karya ilmiah yang dibuat sebelum menyusun skripsi, tesis, atau disertasi.
2. Karya tulis non ilmiah
Karya tulis non ilmiah merupakan karangan yang menyajikan fakta pribadi tentang pengetahuan dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari, bersifat subyektif, tidak didukung fakta umum, dan biasanya menggunakan gaya bahasa yang popular atau biasa digunakan (tidak terlalu formal).
contoh karya tulis non ilmiah, diantaranya adalah :
a)      Dongeng
merupakan suatu kisah yang diangkat dari pemikiran fiktif dan kisah nyata, menjadi suatu alur perjalanan hidup dengan pesan moral yang mengandung makna hidup dan cara berinteraksi dengan makhluk lainnya.
b)      Cerpen
cerpen adalah suatu bentuk prosa naratif fiktif. Cerita pendek cenderung padat dan langsung pada tujuannya dibandingkan karya-karya fiksi yang lebih panjang, seperti novella (dalam pengertian modern) dan novel.
c)       Novel
Novel adalah sebuah karya fiksi prosa yang ditulis secara naratif; biasanya dalam bentuk cerita.
d)      Drama
Drama adalah satu bentuk karya sastra yang memiliki bagian untuk diperankan oleh aktor.
e)      Roman
Roman adalah sejenis karya sastra dalam bentuk prosa atau gancaran yang isinya melukiskan perbuatan pelakunya menurut watak dan isi jiwa masing-masing.

3. Karya tulis ilmiah populer
Karya tulis ilmiah populer merupakan suatu karya yang ditulis dengan menggunakan bahasa yang populer sehingga mudah dipahami oleh masyarakat dan menarik untuk dibaca. Untuk dapat mengerti pengertian karya tulis ilmiah populer, ada baiknya kita mengkajinya dari kata-kata pembentuknya yaitu tulisan, ilmiah, dan populer.
Contoh karya tulis ilmiah populer, contohnya seperti :
a)      Artikel
Artikel adalah karangan faktual secara lengkap dengan panjang tertentu yang dibuat untuk dipublikasikan (melalui koran, majalah, buletin, dsb) dan bertujuan menyampaikan gagasan dan fakta yang dapat meyakinkan, mendidik, dan menghibur.
b)      Resensi
Resensi adalah suatu tulisan atau ulasan mengenai nilai sebuah hasil karya, baik itu buku, novel, majalah, komik, film, kaset, CD, VCD, maupun DVD.
c)       Resume atau ringkasan
d)      Sinopsis
Sinopsis adalah ikhtisar karangan yang biasanya diterbitkan bersama-sama dengan karangan asli yang menjadi dasar sinopsis itu; ringkasan; abstraksi.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar