Minggu, 08 Januari 2017

Etika Bisnis BAB 8

ETIKA BISNIS
Perspektifetikabisnis, Pengertianbudayaorganisasi, Hubunganperusahaandenganstakehoulder, Peransistempengaturandancontohperilakubisnis yang melanggaretika






Kelompok           :2 (Dua)
Nama                    : AHMAD RIZKQI NOPALDI (19213875)
                                HASFHI ADLI PUTRA (13213972)
                                MUHAMMAD WACHID AGUNG LAK (16213171)
       RICKY WIDIANTO (17213611)

Kelas                     : 4 EA 29




FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2016



BAB 8
Pengertianbudayaorganisasidanperusahaan, hubunganbudayadanetika, kendaladalammewujudkankinerjabisnisetis
A.  BUDAYA ORGANISASI
 Budayaorganisasi adalahsebuah sistem maknabersama yang dianutoleh para anggota yang membedakansuatu organisasi dariorganisasi-organisasilainnya. Sistemmaknabersamainiadalahsekumpulan karakteristik kunci yang dijunjungtinggiolehorganisasi.Penelitianmenunjukkanbahwaadatujuhkarakteristikutama yang secarakeseluruhan, merupakanhakikatbudayaorganisasi.
  1. Inovasidankeberanianmengambilrisiko. Sejauh mana karyawandidoronguntukbersikapinovatifdanberanimengambilrisiko.
  2. Perhatianpadahal-halrinci. Sejauh mana karyawandiharapkanmenjalankanpresisi, analisis, danperhatianpadahal-hal detail.
  3. Orientasihasil. Sejauh mana manajemenberfokuslebihpadahasilketimbangpadateknikdan proses yang digunakanuntukmencapaihasiltersebut.
  4. Orientasi orang. Sejauh mana keputusan-keputusanmanajemenmempertimbangkanefekdarihasiltersebutatas orang yang ada di dalamorganisasi.
  5. Orientasitim.Sejauh mana kegiatan-kegiatankerja di organisasipadatimketimbangpadaindvidu-individu.
  6. Keagresifan. Sejauh mana orang bersikapagresifdankompetitifketimbangsantai.
  7. Stabilitas. Sejauh mana kegiatan-kegiatanorganisasimenekankandipertahankannya status quo dalamperbandingannyadenganpertumbuhan.

B.  FUNGSI BUDAYA ORGANISASI
menurutpendapatSiagian (1992:153) mencatat lima fungsipentingbudayaorganisasi, yaitu:
  1. Sebagaipenentubatas-batasperilakudalamartimenentukanapa yang bolehdantidakbolehdilakukan, apa yang dipandangbaikatautidakbaik, menentukan yang benardan yang salah.
  2. Menumbuhkanjatidirisuatuorganisasidan para anggotanya.
  3. Menumbuhkankomitmensepadakepentinganbersama di ataskepentingan individual ataukelompoksendiri.
  4. Sebagaitalipengikatbagiseluruhanggotaorganisasi.
  5. Sebagaialatpengendaliperilaku para anggotaorganisasi yang bersangkutan.
C.  PEDOMAN TINGKAH LAKU
Antara manusiadankebudayaanterjalinhubungan yang sangaterat, sebagaimana yang diungkapkanoleh Dick Hartokobahwamanusiamenjadimanusiamerupakankebudayaan. Hampirsemuatindakanmanusiaitumerupakankebudayaan. Hanyatindakan yang sifatnyanaluriahsaja yang bukanmerupakankebudayaan, tetapitindakandemikianprosentasenyasangatkecil. Tindakan yang berupakebudayaantersebutdibiasakandengancarabelajar. Terdapatbeberapa proses belajarkebudayaanyaitu proses internalisasi, sosialisasi, danenkulturasi.
Selanjutnyahubunganantaramanusiadengankebudayaanjugadapatdilihatdarikedudukanmanusiatersebutterhadapkebudayaan. Manusiamempunyaiempatkedudukanterhadapkebudayaanyaitusebagai :
  1. Penganutkebudayaan
  2. Pembawakebudayaan manipulator kebudayaan
  3. Penciptakebudayaan
Hal yang dilakukanolehmanusiainilahkebudayaan. Kebudayaan yang digunakanmanusiadalammenyelesaikanmasalah-masalahnyabisakitasebutsebagai way of life, yang digunakanindividusebagaipedomandalambertingkahlaku.

D.  ApresiasiBudaya
Istilah  apresiasi  berasal  daribahasainggris  "apresiation" yang berartipenghargaan,penilaian,pengertian. Bentukituberasaldari kata kerja " ti appreciate" yang berartimenghargai, menilai,mengertidalambahasaindonesiamenjadimengapresiasi. Apresiasibudayaadalahkesanggupanuntukmenerimadanmemberikanpenghargaan, penilaian, pengertianterhadaphal-hal yang berkaitandenganbudidanakalmanusia.
Kebudayaanperludiapresiasidenganharapankitasebagaimanusiadapatmemperlihatkan rasa menghargaikarya yang dihasilkandariakaldanbudimanusia. Apresiasidiperlukanuntuktetapmenjaganilai-nilaibudaya yang ada agar tetaphidupdanselalulestari, jugadapatdikembangkanmenjadilebihbaik. Melaluiapresiasi, seorangpenciptadapatmemperolehmasukan, ide, saran, kritik, danpujianuntukkaryanya. Melalui ide, saran, masukan, dankritiktersebutjugalah para penciptadiharapkandapanmembuatkarya yang lebihbaiklagi.

E.  HUBUNGAN ETIKA DAN BUDAYA
Etikapadadasarnyaadalahstandaratau moral yang menyangkutbenar-salah, baik-buruk. Dalamkerangkakonsepetikabisnisterdapatpengertiantentangetikaperusahaan, etikakerja, danetikaperorangan, yang menyangkuthubungan-hubungansosialantaraperusahaan, karyawandanlingkungannya. Etikaperusahaanmenyangkuthubunganperusahaandankaryawansebagaisatukesatuandenganlingkungannya (misalnyadenganperusahaan lain ataumasyarakatsetempat), etikakerjaterkaitantaraperusahaandengankaryawannya, danetikaperoranganmengaturhubunganantarkaryawan.
Perilakuetis yang telahberkembangdalamperusahaanmenimbulkansituasisalingpercayaantarperusahaandan stakeholder, yang memungkinkanperusahaanmeningkatkankeuntunganjangkapanjang. Perilakuetisakanmencegahpelanggan, pegawaidanpemasokbertindakoportunis, sertatumbuhnyasalingpercaya.
Budayaperusahaanmemberikontribusi yang signifikanterhadappembentukanperilakuetis, karenabudayaperusahaanmerupakanseperangkatnilaidannorma yang membimbingtindakankaryawan. Budayadapatmendorongterciptanyaperilaku, dansebaliknyadapat pula mendorongperilaku yang tidaketis. Kebijakanperusahaanuntukmemberikanperhatianseriuspadaetikaperusahaanakanmemberikancitrabahwamanajemenakanmendukungperilakuetisdalamperusahaan.

F.   PENGARUH ETIKA TERHADAP BUDAYA
Etikaseseorangdanetikabisnisadalahsatukasatuan yang terintegrasisehinggatidakdapatdipisahkansatudengan yang lainnya, keduanyasalingmelengkapidalammempengaruhiperilakuantarindividumaupunkelompok, yang kemudianmenjadiperilakuorganisasi yang akanberpengaruhterhadapbudayaperusahaan.  Jikaetikamenjadinilaidankeyakinan yang terinternalisasidalambudayauperusahaan, makaakanberpotensimenjadidasarkekuatanperusahaandanakhirnyaakanberpotensimenjadi stimulus dalampeningkatankinerjakaryawan.
Terdapatpengaruh yang signifikanantaraetikaseseorangdariutingkatanmanajerterhadaptingkahlakuetisdalampengambilankeputusan.  Kemampuanseorangprofesionaluntukdapatmengertidanpekauterhadapadanyamasalahetikadalamprofesinyasangatdipengaruhiolehlingkungan, sosialbudaya, danmasyarakatdimanadiaberada.  Budayaperusahaanmemberikansumbangan yang sangatberartiuterhadapperilakuetis. Perusahaan akanmenjadilebihbaikjikamerekamembudayakanetikadalamlingkunganperusahaannya.

G.  KendaladalamMewujudkanKinerjaBisnis yang Etis 
Mentalitas para pelakubisnis, terutama top management yang secara moral rendah, sehinggaberdampakpadaseluruhkinerjaBisnis. Perilakuperusahaan yang etisbiasanyabanyakbergantungpadakinerja top management, karenakepatuhanpadaaturanituberjenjangdarimulaiatasketingkatbawah. KendaladalamMewujudkanKinerjaBisnis yang Etis, yaitu :
1. Faktorbudayamasyarakat yang cenderungmemandangpekerjaanbisnissebagaiprofesi yang penuhdengantipumuslihatdankeserakahansertabekerjamencariuntung. Bisnismerupakanpekerjaan yang kotor. Pandangantersebutmemperlihatkanbahwamasyarakatkitamemilikipersepsi yang kelirutentangprofesibisnis. 
2.   Faktorsistempolitikdansistemkekuasaan yang diterapkanolehpenguasasehinggamenciptakansistemekonomi yang jauhdarinilai-nilai moral. Hal inidapatterlihatdalambentuk KKN.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar